Apa Itu Javascript, CSS, Ajax, dan Jquery


JavaScript
adalah bahasa skrip yang populer di internet dan dapat bekerja di sebagian besar penjelajah web populer seperti Internet Explorer (IE), Mozilla Firefox, Netscape dan Opera. Kode JavaScript dapat disisipkan dalam halaman web menggunakan tag SCRIPT.
JavaScript pertama kali dikembangkan oleh Brendan Eich dari Netscape dibawah nama Mocha, yang nantinya namanya diganti menjadi LiveScript, dan akhirnya menjadi JavaScript.
Navigator sebelumnya telah mendukung Java untuk lebih bisa dimanfaatkan para programmer yang non-Java. Maka dikembangkanlah bahasa pemrograman bernama LiveScript untuk mengakomodasi hal tersebut. Bahasa pemrograman inilah yang akhirnya berkembang dan diberi nama JavaScript, walaupun tidak ada hubungan bahasa antara Java dengan JavaScript.
JavaScript bisa digunakan untuk banyak tujuan, misalnya untuk membuat efek rollover baik di gambar maupun teks, dan yang penting juga adalah untuk membuat AJAX. JavaScript adalah bahasa yang digunakan untuk AJAX.

  

Cascading Style Sheet (CSS)
merupakan aturan untuk mengendalikan beberapa komponen dalam sebuah web sehingga akan lebih terstruktur dan seragam. CSS bukan merupakan bahasa pemograman.
Sama halnya styles dalam aplikasi pengolahan kata seperti Microsoft Word yang dapat mengatur beberapa style, misalnya heading, subbab, bodytext, footer, images, dan style lainnya untuk dapat digunakan bersama-sama dalam beberapa berkas (file). Pada umumnya CSS dipakai untuk memformat tampilan halaman web yang dibuat dengan bahasa HTML dan XHTML.
CSS dapat mengendalikan ukuran gambar, warna bagian tubuh pada teks, warna tabel, ukuran border, warna border, warna hyperlink, warna mouse over, spasi antar paragraf, spasi antar teks, margin kiri, kanan, atas, bawah, dan parameter lainnya. CSS adalah bahasa style sheet yang digunakan untuk mengatur tampilan dokumen. Dengan adanya CSS memungkinkan kita untuk menampilkan halaman yang sama dengan format yang berbeda.

AJAX
AJAX, singkatan dari “Asynchronous JavaScript and XML“, merupakan metode suatu laman web menggunakan JavaScript untuk mengirim dan menerima data dari server tanpa harus menyegarkan (refresh) laman itu. XML adalah sejenis markup language – seperti HTML, yang kerap dipakai untuk mengirimkan data melalui internet. Belakangan ini, JSON (“JavaScript Object Notation”) lebih populer dan bisa dibaca – secara bawaan (native) – oleh JavaScript.

Berikut uraian yang lebih ringkas:

AJAX: Asynchronous JavaScript and XML. Sebuah sistem untuk mengirim dan menerima data dari server tanpa penyegaran laman (page refresh). (contoh di bawah)
XML: eXtensible Markup Language. Sebuah bahasa untuk mengorganisir data arbitrer. Menggunakan banyak sekali kurung sudut (angle brackets): “<>”.
HTML: HyperText Markup Language. Sebuah subset XML yang khususnya berfungsi untuk menjelaskan dan mengorganisir laman web.
JSON: JavaScript Object Notation. Metode yang lebih modern untuk memindahkan paket data yang sering dipakai bersama dengan AJAX. Bisa dibaca secara bawaan oleh JavaScript.

Sebuah contoh perintah AJAX bisa berjalan seperti berikut:

Client memanggil laman dari server
Server merespon panggilan dan mengirimkan laman
Client membuat perintah AJAX ke server dan memanggil lebih banyak data
Server mengirimkan data tersebut
Client memutakhirkan laman dengan data tersebut tanpa me-refresh laman.
Facebook, Gmail, dan Pinterest adalah contoh situs-situs yang banyak menggunakan AJAX.

Bagian “Asynchronous” merujuk pada fakta bahwa ketika JavaScript menyampaikan panggilan AJAX ke webserver, ia terus berjalan sampai memperoleh respon – ia tidak memblokir dan berhenti saat data sedang diproses oleh server.

jQuery
adalah pustaka JavaScript kecil bersumber terbuka yang menekankan pada interaksi antara JavaScript dan HTML. Pustaka ini dirilis pada Januari 2006 di BarCamp NYC oleh John Resig dan berlisensi ganda di bawah MIT dan GPL.
jQuery merupakan sebuah library Javascript yang sangat ringkas dan sederhana untuk memanipulasi komponen di dokumen HTML, menangani event, animasi, efek dan memproses interaksi ajax. jQuery dirancang sedemikian rupa supaya membuat program menggunakan Javascript menjadi relatif sangat mudah. Sesuai slogan nya, write less, do more. Menulis kode lebih sedikit, tetapi melakukan pekerjaan lebih banyak.
jQuery ukurannya cukup kecil, sehingga tidak memperlambat proses loading blog yang kita buat. jQuery juga kompatibel dengan CSS3 dan yang tak kalah penting adalah jQuery bisa berjalan di semua browser – cross browser.
Tanpa library seperti jQuery, menerapkan Javascript mungkin akan lebih sulit, terutama untuk pemula yang baru belajar Javascript. Plugin tambahan seperti JQuery UI (User Interface) semakin memudahkan kita mengembangkan blog yang cantik dan interaktif. Selain itu tersedia plugin-plugin lain yang semakin memperkaya kemampuan jQuery.

Sekian Penjelasannya semoga bermanfaat.
Axact

ARTIKEL BELAJAR SEO

ARTIKEL BELAJAR SEO Adalah sebuah blog yang membahas search engine optimization khususnya search pada mesin pencarian yang paling terkenal GOOGLE. Sebagian artkel ini kami Copas dari berbagai sumber, tidak mengurangi hormat kami, kami mohon maaf jika artikel anda kena copas semoga ilmu yang anda tulis di blog bisa bermanfaat dan tentunya pahala akan mengalir kepembuat tulisan pertama..Aamiin

Post A Comment:

0 comments: